Site icon Pahami

Seorang Pria Dikeroyok, Diculik, dan Disekap Saat Keluar Polrestabes Surabaya – Berita Jatim

Hanya Karena Pakai Kaus Berbeda Perguruan Silat, Seorang Pemuda di Gresik Babak Belur Dikeroyok

Pahami.id – Pria bernama Yusra Valentino (46), warga kompleks perumahan Dian Istana Wiyung, mengaku diserang massa dalam jumlah besar sesaat setelah keluar dari Polrestabes Surabaya.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (3/10/2023). Saat itu, Yusra mendatangi Polrestabes Surabaya untuk menanyakan kelanjutan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (DV) yang dilaporkannya.

Tiba-tiba beberapa orang mendatanginya. Sekitar 3-4 orang meneriakinya sambil memintanya keluar dari kantor Polrestabes Surabaya. Dia hanya menuruti permintaan beberapa orang saja.

Karena saya tidak tahu apa masalahnya dan merasa tidak bersalah, saya menuruti permintaan gangster itu untuk keluar, ujarnya, dikutip dari jaringan Beritajatim.com-Pahami.id, Senin (9/10/2023). ).

Sesampainya di samping kantor Polrestabes Surabaya, tepatnya di Jalan Sikatan, ia terus diintimidasi oleh puluhan orang lainnya yang sudah menunggu. Yusran dipukuli, bahkan ada yang memukulnya dengan kursi plastik milik penjual bakso.

Tak lama kemudian, muncul seorang perempuan berinisial YL yang sebelumnya ia laporkan terkait kekerasan dalam rumah tangga.

YL dan beberapa orang kemudian mengintimidasi Yusra agar mencabut laporan KDRT tersebut. Yusra bersikeras membawa kasus ini ke pengadilan. “Seorang penjaga polisi datang. Namun preman itu tidak menjawab apa pun, hanya bercanda. “Padahal saya dipukuli di sana (samping Polrestabes Surabaya),” ujarnya.

Yusra kemudian dimasukkan ke dalam mobil. Dia kemudian dipukuli lagi. “Gangster itu masuk ke dalam lima mobil dan membawa saya melewati tol Dupak. “Sepanjang perjalanan kepala saya ditutup dan dipukul terus menerus hingga tidak tahu harus dibawa kemana,” jelasnya.

Ia berhasil mengirimkan share lokasi tersebut langsung ke adiknya dengan harapan mendapat bantuan.

Yusra mengaku dibawa ke sebuah rumah di kawasan Gunungsari. Sesampainya di rumah, ia kembali dianiaya dengan selang, potongan besi, bahkan helmnya dirusak. Tak hanya itu, beberapa orang tersebut meminta uang kepadanya. “Saya menolak dipukul lagi oleh preman itu,” ujarnya.

Tak lama kemudian, adiknya mengambilnya. Saat itulah Yusra bisa keluar dari penangkaran.

“Rabu (4/10) pagi, saya baru saja dilepas oleh preman. Namun, tandatangani terlebih dahulu surat perjanjian yang menyatakan mantan istri boleh menjenguk anaknya. Putraku adalah putranya juga. “Sejauh ini saya tidak melarang ibu-ibu menjenguk anaknya,” ujarnya.

Setelah itu, Yusra dibawa adiknya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Dia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Surabaya.

Exit mobile version