Site icon Pahami

Safari ke Sejumlah Ponpes di Situbondo, TKN Ganjar-Mahfud Dapat Wejangan dari Para Kiai – Berita Jatim

Safari ke Sejumlah Ponpes di Situbondo, TKN Ganjar-Mahfud Dapat Wejangan dari Para Kiai

Pahami.id – Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mulai melancarkan perang gerilya dengan mendatangi dan meminta restu sejumlah khos kiai di Kabupaten Situbondo.

Silaturahmi dipimpin oleh Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, dan Kombes Pol (Purn) Luki Hermawan selaku Wakil Kinetika TPN Wilayah Ganjar-Mahfud.

TPN Ganjar-Mahfud mengunjungi Pondok Pesantren Salafiyah Safiiyah dan bertemu dengan KH Azaim Ibrahimy dan KH Afifuddin Muhajir. Pondok Pesantren Safiiyah Salafiyah

Selain itu, TPN Ganjar-Mahfud juga mengunjungi Pondok Pesantren Darul Mubtadiin, Blitok, Bunhatan dan bertemu dengan KH Furqon Al Kayyis. Kemudian ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton.

Tim juga singgah di Pondok Pesantren Miftahul Ulum 2, Besuki untuk mendoakan KH Muhaimin A Rozaq. Rombongan juga dihadiri KH Abdul Wahid, pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah Besuki.

Sementara di Pondok Pesantren Darul Mubtadiin, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi mengatakan, terdapat 5 juta anak yang bersekolah di Pondok Pesantren di semua jenjang. Menurutnya, hal tersebut merupakan kekuatan besar yang dimiliki bangsa Indonesia.

“Ini menjadi kekuatan besar untuk memaksimalkan bonus demografi, sehingga peserta didik harus benar-benar memiliki kualitas yang baik dan unggul,” kata Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, Senin (13/11/2023).

Ia mengatakan Ganjar-Mahfud sangat mementingkan pendidikan. Calon presiden dan wakil presiden yang didukung PDI Perjuangan, PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura mengutarakan janji politik berupa beasiswa dan dana bantuan pendidikan dan penelitian.

“Ilmu, pengetahuan, dan tenaga pengajar yang dibutuhkannya terus didorong agar bisa mengelola Indonesia dengan baik dan mampu bersaing di tingkat global,” ujarnya.

Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat ini juga menyinggung Indonesia Emas 2045. Tuan Guru Pajang mengatakan Ganjar dan Mahfud MD berkomitmen untuk mewujudkannya. Ke arah itu, perlu ada terobosan hukum dan penegakan keadilan.

“Kita membutuhkan sosok yang berkomitmen dan memiliki rekam jejak yang kuat dalam penegakan hukum, yaitu Pak Mahfud MD,” kata TGB.

Sementara itu, Luki Hermawan mengatakan, dukungan dan restu Kiai Khos kepada Ganjar-Mahfud merupakan suntikan dan penyemangat energi baru bagi mereka. Ia mengatakan, Kiai Khos menaruh harapan pada jenderal penegak hukum.

“Sambutan Kiai Khos Situbondo luar biasa. Kita tidak menyangka betapa positifnya respon tersebut. Yang penting di sini kita semakin percaya diri di Jatim dengan dukungan kiai,” kata Luki.

Pertemuan dengan para kiai di Situbondo, kata Luki, memberikan banyak wawasan kepada TPN dan Ganjar-Mahfud. Banyak pesan khusus dari kiai kepada Ganjar-Mahfud. Misalnya, peningkatan kualitas pendidikan pesantren, penegakan hukum yang komprehensif, dan pelatihan intensif bagi guru di lembaga pendidikan agama.

“Dukungan positif di Situbondo menjadi salah satu modal dasar saya untuk terus melakukan kerja door to door di wilayah Jatim. Semoga apa yang disampaikan Kiai dapat terwujud. Tugas Kiai sudah kami sampaikan kepada Pak Ganjar-Mahfud. Kita hanya perlu banyak berdoa agar Ganjar-Mahfud lancar,” ujarnya.

Sementara itu, Pengurus Pondok Pesantren Salfiyah Syafi’iyah Sukorejo, KH Afifuddin Muhajir mengatakan, Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang mampu menurunkan tingkat korupsi. Selain itu, dapat menegakkan hukum secara tegas dan meningkatkan moral.

“Yang paling saya harapkan dari dulu sampai sekarang adalah bagaimana korupsi di Indonesia bisa diberantas, dikurangi, dan dicegah. Penegakan hukum, akhlak yang lebih baik. Karena berbagai permasalahan yang terjadi di sana. Saya berharap Pak Mahfud bisa melakukan itu,” ujarnya. . Kiai Afif.

Kiai Afif mengingatkan, jangan memilih pemimpin seperti membeli kucing dalam karung. Memilih seorang pemimpin harus didasarkan pada banyak hal. Selain keakraban secara fisik, memilih pemimpin harus memiliki visi dan ideologi yang kuat.

Kontributor: Dimas Angga Perkasa

Exit mobile version