Pahami.id – Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, pada 2 Januari 2023 menerima gelar Sahabat Santri saat berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim).
Gelar tersebut dinilai sebagai pengakuan atas hubungan baik yang telah dibangun Gibran Rakabuming Raka dengan masyarakat santri dan kiai selama ini.
Menurut Ketua Umum Gerindra Jatim, Anwar Sadad, pemberian Rakan Santri kepada Prabowo menjadi modal kokoh bagi paslon Prabowo-Gibran untuk meraih kemenangan pada Pilpres 2024.
Menurut Sadad, setidaknya calon nomor urut 2 akan memperoleh 50 persen suara di Jatim.
“Kami semakin optimistis Prabowo-Gibran menang di Jatim. Minimal 50 persen,” kata Sadad seperti dikutip Kamis (4/2).
Sadad mengatakan, gelar Sahabat Santri juga menunjukkan kedekatan Prabowo dengan masyarakat, khususnya dari kalangan pesantren.
“Prabowo menjalin hubungan baik dengan semua kalangan termasuk santri, kiai, dan pesantren sejak aktif di dunia militer. Hubungan tersebut terjalin dengan baik hingga saat ini,” jelasnya.
Prabowo mengatakan Sadad merasa nyaman berhubungan dengan pesantren dan terus menjaga hubungan baik. Mantan Danjen Kopassus ini juga dikenal memiliki hubungan baik dengan dunia Islam, khususnya Nahdiyin Nahdlatul Ulama (NU) yang terkenal dengan praktik keislaman sederhana.
Karena umat Islam Nahdliyin mengamalkan agama Islam yang sederhana, rahmatan lil alamin, melindungi dan menjadi pelindung umat, jelas Sadad.
Prabowo yang berkunjung ke Pondok Pesantren Zainul Hasan menggunakan helikopter, diterima oleh pengurus Pondok Pesantren, LH Mutaangkat Alallah dan Gus Haris. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengungkapkan perasaannya atas kekalahan di dua pemilu presiden sebelumnya.
“Dua kali saya kalah. Tentu sedih. Kalau main sepak bola, hanya kalah dan menangis, apalagi kalah di Pilpres. Tidak peduli siapa yang menang atau kalah. Yang penting cintai rakyat Indonesia.” ,” kata Prabowo di hadapan ribuan mahasiswa.
Program Dana Abadi Prabowo-Gibran
Calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Gibran, sebelumnya punya komitmen kuat terhadap pesantren. Hal ini terlihat dari program dana wakaf pesantren yang menjadi salah satu inisiatif utama dalam pencalonan mereka pada Pilpres 2024.
Program ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pembiayaan Pemeliharaan Pesantren yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di pesantren.
Dana wakaf pesantren ini amanah undang-undang, kata Gibran saat pengumuman Pilpres 2024 di Arena Indonesia, GBK Senayan, Selasa, 25 Oktober.
Program dana wakaf pesantren yang dicanangkan Prabowo-Gibran mencerminkan fokus mereka dalam mengembangkan pendidikan dan meningkatkan kualitas hidup komunitas pesantren.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang terhadap sistem pendidikan pesantren yang merupakan bagian penting dari struktur dan budaya pendidikan Indonesia.
Prabowo-Gibran berupaya agar pesantren tidak hanya terus bertahan sebagai lembaga pendidikan penting, namun juga berkembang dan maju seiring dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat.