Pahami.id – Pakar komunikasi politik sekaligus dosen Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia (Fikomm) dari Universiti Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Nastain Muhamad memberikan penjelasan mengejutkan soal Pilpres 2024.
Pasalnya, Pilpres 2024 dan 2019 sangat berbeda, bahkan menyita perhatian banyak pakar politik bahwa masyarakat Indonesia saat ini menilai Pilpres 2024 bersifat apatis.
Nastain Muhamad bahkan menyebut kemenangan Pilpres 2024 kini menjadi milik Joko Widodo (Jokowi).
Apalagi dari segi arus informasi, terdapat perbedaan yang sangat signifikan. Soal peran peserta tahun 2019 ini sangat ramai dan menegangkan karena ada semacam remake antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo dengan isu gesekan tinggi yang dimainkan.
Nah, isu yang banyak menyita perhatian adalah isu gesekan yang tinggi, jelas Analis Data Politik Indonesia dikutip dari Berita Jawa Timur – Jaringan Pahami.id, Senin (18/12/2023).
Pada tahun 2024, masyarakat dan netizen cenderung apatis dan kurang antusias terhadap pemilu 2024. Sebab, menurut dia, kontestan yang bertanding kini sangat dekat dengan Presiden Jokowi.
Banyak hal yang mewarnai kontestasi 2024, mulai dari kesibukan kemarin di Mahkamah Konstitusi (MK), lolosnya Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden, dan kemudian majunya Mahfud MD menjadi wakil Ganjar Pranowo membuat massa semakin banyak. yakin kedua partisipan ini masih terafiliasi dengan satu orang, Jokowi, jelasnya.
Dari segi kedekatan, tambah Nastain, Ganjar Pranowo merupakan sosok PDIP yang sama dengan Jokowi, kemudian Mahfud MD dan Prabowo Subianto menjadi menteri di masa Jokowi dan Gibran Rakabuming jelas merupakan anak Jokowi.
Tak sampai disitu, Muhaimin Iskandar, calon wakil presiden Anies Baswedan, juga merupakan sahabat dekat Jokowi dan merupakan pimpinan salah satu partai politik besar yang sebelumnya mengangkat Jokowi menjadi presiden dua periode.
“Dari 6 peserta, 5 di antaranya adalah lingkaran Jokowi, sehingga banyak yang mengira ini kemenangan Jokowi. Dari jumlah tersebut, Anies memiliki hubungan yang paling jauh karena masyarakat mengetahui Anies Baswedan dan Jokowi paling tidak dekat dan memiliki hubungan yang buruk, jelasnya.