Pahami.id – Usai debat ketiga Pilpres 2024, cuitan soal calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menjadi trending topik di situs sosial X (dulu bernama Twitter).
Pantauan Suarajatim.id, Senin (8/1), cuitan Prabowo pada pukul 10.40 WIB tercatat telah ditulis sebanyak 535 ribu kali. Tweet tentang Prabowo bermacam-macam, ada yang pro namun ada juga yang menipu usai kemunculannya di debat ketiga Pilpres 2024.
“Prabowo vs semuanya,” cuit salah satu pengguna Twitter menanggapi postingan akun @gibran_gen
“Pak Prabowo sudah mau menjawab tapi waktu tidak cukup. Bagaimana dengan transparansi di balik transparansi kekayaan calon yang lain? Ada yang berhutang kalau minta transparansi,” sambung akun lain menanggapi cuitan lain tentang Prabowo. penampilan. pada debat pemilihan presiden kemarin.
“Sikap hubungan luar negeri. Bukan ancaman atau teguran, tapi wibawa dan harkat dan martabat NKRI,” kata akun lainnya menanggapi warganet lain yang mengatakan bahwa Prabowo lebih unggul dalam hal diplomasi pertahanan.
Tercatat pula, banyak warganet yang menilai kinerja Prabowo kurang bagus pada debat Pilpres 2024.
“Ini bahayanya, kritik terhadap kinerja menteri dianggap perundungan, jangan khawatir keadaan akan tetap sama, kritik terhadap presiden akan dipenjara karena dianggap gangbang dan perundungan,”
“Malas ya FH? Kalau tadi malam ada debat, pastinya Prabowo kalah telak. Debatnya alot banget,” tulis salah satu akun mengomentari postingan politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah.
“Prabowo sejak awal selalu melakukan kesalahan karena emosinya yang menggebu-gebu,
Tak tahu harus pilih siapa, anjirr,” sambung akun lain.
Anies dan Ganjar menyerang Prabowo
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institut Demokrasi dan Urusan Strategis (Indostrategi) Ahmad Choirul Umam mengatakan calon presiden Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo terlalu sering menyerang Prabowo Subianto saat debat pilpres.
Debat ketiga ini semakin mempertegas pola keterhubungan antar capres. Prabowo yang sudah relatif lebih terkonsolidasi elektabilitasnya tampil defensif, sedangkan Anies dan Ganjar tampil kompak untuk menyerang bersama-sama untuk mengejar basis dukungan elektabilitasnya, kata Ahmad. dikutip Antara.
Ahmad menilai dalam debat tersebut Anies langsung melakukan serangan dini atau menyerang terlebih dahulu, terutama terhadap Prabowo selaku Menteri Pertahanan.
Anies, menurut Ahmad, tampaknya menerapkan strategi Tsun Tzu yang menekankan bahwa pertahanan terbaik adalah menang.
Ahmad juga menilai mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih terbawa suasana Debat Capres Pertama Pemilu 2024 yang serangannya dinilai mendapat poin politik lebih tinggi.
Anies tak segan-segan menyebut presiden sebagai “komandan diplomatik” berkali-kali. Ia seolah ingin menyindir Presiden Joko Widodo yang kinerjanya kurang baik dalam diplomasi global.