Pahami.id – Dewi Perssik mencibir pramugari tak bertanggung jawab yang disebut-sebut suka menggodanya soal gaji pilot. Depe, sapaan akrab sang dangdut, mengejeknya dengan pangkatnya.
Sebelumnya, Dewi Persik sempat bercerita soal gaji Rully, calon suaminya yang berprofesi sebagai pilot. Pelantun Mimpi Manis itu menuturkan, gaji Rully mencapai Rp 200 juta.
Pernyataan Dewi Perssik tersebut pun sontak mengundang beragam komentar, salah satunya dari pramugari terkait. Depe tak terima disebut bodoh karena mengatakan gaji calon suaminya mencapai 200 juta rupiah.
Dalam siaran langsung Instagram, Dewi Perssik menyinggung soal pangkat suami pramugari yang tidak bertanggung jawab, yang ternyata lebih rendah dari Rully. Oleh karena itu, Depe menilai orang tersebut tidak pantas membicarakan soal gaji.
“Kecuali sama, sama, level sama, pangkat seperti itu, empat bar, ini hanya tiga bar, masih co-pilot, sudah bicara soal gaji?” dia berkata.
“Menyinggung kenapa pramugarinya tidak bertanggung jawab, malah dijual di TikTok supaya dapat follower, biar bisa live di TikTok ya?” dia menambahkan dengan suara serak.
Tak berhenti sampai disitu, Dewi Persik kembali menyinggung pramugari yang tidak bertanggung jawab dengan kata-kata yang terkesan menghina.
Jadi kalau mau dapat 200 juta harus kasih vitamin dulu, supaya tidak diare, biar tidak kena tifus, kata mantan istri Saipul Jamil itu.
“Ya ampun, kukira yang ngomong itu minimal sama levelnya, dengan grade yang sama, ternyata ranknya masih bar 3 garis, gimana kalau bar 4 sudah?” dia melanjutkan.
Netizen pun menuding Dewi Perssik sangat sombong.
“Iya mas Rully sang pilot ulung sudah merambah luar angkasa,” canda akun @zmhrreres.
“Mas Rully pemilik pesawat di seluruh bandara,” komentar akun @muya_yanah.
“Mas Rully gaji 200 juta sudah termasuk cuci pesawat, tambal ban dan ganti rem cakram pesawat,” kata akun @ardhiaz09.
Sedangkan Rully, calon suami yang sangat dibanggakan Dewi Persik adalah mantan pacar Tessa Kaunang. Rully merupakan seorang duda berusia 42 tahun yang telah memiliki dua orang anak.
Kontributor: Chusnul Chotimah