Pahami.id – Sejumlah perwakilan Koalisi Relawan (Aspek) Ekonomi Muda Khofifah Santri dan Kiai Madura bersatu mendukung pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).
Relawan Khofifah Indar Parawansa atau biasa disapa Khififah mengaku siap memenangkan Prabowo-Gibran pada Pilpres 14 Februari 2024.
Ketua Relawan Khofifah Aspek Madura, KH. Muchlis Muhsin mengatakan, dukungan relawan Khofifah terhadap Prabowo-Gibran menyusul keputusan Khofifah yang masuk dalam tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2.
Dukungan terhadap Prabowo-Gibran menyusul masuknya Khofifah sebagai pemenang pasangan calon nomor urut 2, ujarnya, dikutip dari ANTARA, Selasa (9/1/2024).
Seperti diketahui, Khofifah Indar Parawansa mengukuhkan diri mendukung dan memenangkan Prabowo-Gibran, oleh karena itu relawan Khofifah Aspek Madura harus sejalan dengan sikap politiknya.
Muchlis optimistis, penunjukan Khofifah sebagai pasangan calon nomor urut 2 bukan sekadar untuk kepentingan politik biasa, melainkan sudah melalui kajian yang komprehensif demi kepentingan negara menuju Indonesia Emas.
“Kalau dia sudah mendukung, maka kita sebagai relawan juga harus mendukungnya. Bukan kali ini saja, sejak Puan Khofifah bertarung di Pilgub Jatim hingga kalah dua kali hingga akhirnya menang, kami menjadi relawannya,” kata pengurus. Pondok Pesantren Al-Anwar Modung Bangkalan.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, KH. Muhtam Muchtar mengungkapkan, aspek Maduran akan habis demi kemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
“Kami juga sudah berkomunikasi dengan kiai desa. Pemilihan ini bukan soal memilih kiai, tapi memilih presiden yang mudah diluruskan dalam urusan agama,” ujarnya.
Untuk kemenangan Prabowo-Gibran, relawan Khofifah Aspek Madura akan terdiri dari Koordinator Kecamatan (Korcam), Koordinator Desa (Kordes) dan Barisan RT (Baret). Melalui koordinator ini, misi memenangkan suatu putaran tidak sulit untuk dicapai.
“Aspek Madura ini tidak hanya dari Bangkalan, kiai dan santri dari empat kabupaten di Madura juga terlibat di dalamnya. Semua akan membentuk koordinator hingga tingkat bawah,” jelasnya. (DI ANTARA)