Site icon Pahami

KIP Prabowo-Gibran Klaim Sudah Terbentuk 22 Koordinator Kecamatan di Probolinggo – Berita Jatim

KIP Prabowo-Gibran Klaim Sudah Terbentuk 22 Koordinator Kecamatan di Probolinggo

Pahami.id – Relawan Komite Pemenang Independen (KIP) Prabowo-Gibran terus melebarkan sayapnya untuk menyosialisasikan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung.

Setelah dideklarasikannya Koordinator Wilayah (Korwil) Pasuruan-Probolinggo, kini mereka mengklaim memiliki perwakilan di masing-masing mukim.

Koordinator Wilayah Pasuruan-Probolinggo KIP Prabowo Gibran KH. Ahmad Fauzi Siswanto mengklaim, sudah terbentuk 22 koordinator kecamatan (Korcam) di Probolinggo. Nantinya Korcam akan bergerak bersama hingga ke masyarakat akar rumput untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.

“Sebagai langkah awal kita akan bersama Koorcam di Probolinggo, ada 22 kecamatan, semuanya lengkap, bahkan padat,” ujarnya, Kamis (23/11/2023).

Kiai Fauzi yakin Prabowo-Gibran akan menang di masa depan. Prabowo Subianto dinilai sebagai sosok yang berpengalaman.

“Beliau adalah orang yang ikhlas dan berpengalaman. Dengan terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden RI, maka negara ini akan menjadi lebih baik ke depan,” ujarnya.

Sementara itu, Penasihat Relawan KIP Prabowo, Fandi Utomo mengatakan, Prabowo-Gibran memiliki visi dan misi pembangunan. Salah satunya adalah penguatan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta digitalisasi.

Menurutnya, hal ini baik untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) generasi penerus.

Hal ini diwujudkan melalui komitmen terhadap pendidikan bermutu, inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Program kerja Prabowo-Gibran adalah meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah, meningkatkan mutu lulusan dan prasarana serta sarana pendukung sekolah, akan dibangun sekolah-sekolah unggul. setiap kabupaten,” jelasnya.

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan kerjasama antara lembaga pendidikan, pemerintah dan industri.

Fandi berpendapat, cakupan alokasi dana wakaf juga harus diperluas untuk program beasiswa dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pendidikan dan pesantren.

“Membentuk organisasi pengelola Dana Wakaf Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mendukung kualitas demokrasi,” ujarnya.

Yang tidak kalah penting adalah penguatan peran, fungsi, kelembagaan dan anggaran terkait upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Serta peningkatan kualitas tenaga kerja melalui berbagai pelatihan kerja bersertifikat.

Exit mobile version