Pahami.id – Kampanye terbuka kini dapat dijalankan. Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mulai menyapa massa. Salah satu caranya adalah dengan bermain sepak bola bersama para legenda Persebaya. Kegiatan ini dilaksanakan di Waru, Sidoarjo.
Cak Imin mengaku sangat senang dan senang bisa bertemu dengan legenda Persebaya tersebut. Ia mengenakan nomor punggung 22 didampingi Ketua Timnas AMIN Jatim Thoriqul Haq dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Menurutnya, seluruh pemain yang bermain bersamanya merupakan pemain yang banyak diinginkan para suporter Persebaya sejak puluhan tahun lalu. Cak Imin prihatin dengan beberapa pensiunan pemain sepak bola. Hal ini patut mendapat penghormatan dari pemerintah.
“Karena mereka hanya boleh bermain sepak bola maksimal empat tahun, maka para pesepakbola tersebut harusnya memiliki asuransi masa depan pemainnya,” ujarnya, Selasa (28/11/2023).
Ketua PKB kemudian menyinggung soal wasit. Katanya, pemain tidak boleh gugup atau takut dipukul lawan jika wasit yang memimpin pertandingan adil. Ia kemudian menganalogikannya dengan konteks politik di Indonesia.
Yang penting wasit harus bertindak adil. Kalau tidak adil, Indonesia dalam bahaya, kata Cak Imin. Dalam laga yang berakhir dengan skor 2-2, Cak Imin mencetak gol lewat tendangan penalti. Ia mengaku saat mengambil penalti ia gugup.
Sementara beberapa legenda hidup Persebaya yang pernah bermain sepak bola bersama Cak Imin antara lain Mat Halil, Anang Maruf, Jatmiko, dan Agus Salim.
Mat Halil mengaku grogi bermain dengan ofisial. Seperti: tokoh elite politik, bupati dan pejabat lainnya. Namun ia senang bisa bermain sepak bola bersama tokoh politik. “Saya dan teman-teman menikmati bermain sepak bola hari ini, karena sudah lama kami tidak bermain sepak bola. Bermain hari ini seperti bernostalgia,” kata Mat Halil.
Kontributor: Yuliharto Simon Christian Yeremia