Pahami.id – Kejaksaan Negeri (Kejati) Jakarta siap memberikan perdamaian kepada David Ozora, korban penganiayaan Mario Dandy. Caranya adalah melalui langkah-langkah hukum restorative justice (RJ).
Jaksa Penuntut Umum DKI Jakarta Reda Manthovani mengatakan upaya restorative justice tetap bisa dilakukan meski Mario Dandy saat ini ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.
“Proses (RJ) masih bisa dilakukan setelah semua berkas diserahkan kepada kami,” kata Reda usai menjenguk David di RS Mayapada, Jakarta Selatan, Kamis (16/3/2023).
Kabar ini menarik perhatian Melanie Subono. Dimana dia ternyata adalah teman baik dari ayah David Ozora yaitu Jonathan Latumahina.
Lewat postingan di Instagram, Melanie Subono menyebut ayah David Ozora menolak segala bentuk upaya perdamaian.
“Terima kasih telah menolak segala upaya rekonsiliasi, bantuan dan lain-lain yang ditawarkan. Termasuk dari instansi yang seharusnya tidak menawarkan itu,” tulis Melanie Subono di Instagram, Jumat (17/3/2023).
Atas keputusan Jonathan Latumahina, Melanie Subono siap menambah bantuan.
“Apa pun yang Anda butuhkan, kami ada di sini. Saya yakin banyak orang di sini ada di pihak Anda dan di pihak Anda,” kata artis dan aktivis berusia 46 tahun itu.
Persahabatan antara Melanie Subono dan ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, sudah berlangsung selama lebih dari 10 tahun. Selama ini, petinggi GP Ansor itu bahkan banyak membantu putra Adrie Subono itu.
Hal itu pula yang membuat Melanie Subono bersedia memberikan bantuan kepada keluarga David Ozora.
“Kita sama-sama bertengkar, dan kamu sudah berkali-kali menjadi saksiku dalam kasus binatang. Jadi aku tahu kamu,” kata Melanie Subono.
Melanie Subono pun bersaksi kepada David bahwa sahabatnya Jonathan Latumahina adalah orang yang baik. Dia meminta pria yang kini terbaring di rumah sakit itu untuk tidak takut.
“Dear DAVID, ayahmu orang baik. Dia suka membela orang. Baik hati. Kamu pasti akan diperjuangkan,” kata Melanie Subono.
Apa yang disampaikan Melanie Subono disambut baik oleh Jonathan Latumahina. Melalui kolom komentar, ia mengatakan, “Jika mereka meminta perdamaian, maka kami siap berperang.”