Pahami.id – Puluhan prajurit di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ditangkap polisi setempat karena membuat keributan. Mereka terlibat dalam serangan, perusakan dan pemukulan.
Pahlawan ini berasal dari tiga sekolah. Jumlah korban selamat sebanyak 16 orang yang terdiri dari 8 anak-anak atau balita dan 8 orang dewasa. Hal itu disampaikan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha Putra.
Kepada petugas, pelaku menduga motif pemukulan itu untuk balas dendam. Sementara itu, pengeroyokan terjadi di sejumlah tempat di Kabupaten Kediri.
“Dari situ total kita sudah mengidentifikasi 16 tersangka. 8 orang di antaranya anak-anak dan 8 orang pelaku dewasa,” kata Rizkika dikutip dari beritajatim.com, jaringan media, Pahami.id, Sabtu (21/1/2023). . ).
Kejadian pertama, pelaku membubarkan pelatihan disertai pencurian seragam pelatihan, pada akhir Desember 2022 di Kawasan Kecamatan Ngadiluwih. Polisi berhasil menangkap 5 pendekar yang tidak bertanggung jawab
Yang kedua adalah tindak lanjut dari pembubaran pelatihan. Pelaku melakukan penyisiran pada Sabtu 31 Desember 2022. Polisi menangkap 6 pelaku pencak silat yang tidak bertanggung jawab.
Ketiganya adalah pengisi acara pawai dari perguruan pencak silat yang melintas di Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri pada Minggu 15 Januari 2023.
Mereka melecehkan dan menyerang salah satu warga serta pendekar dari perguruan silat lain. Polisi berhasil menangkap 5 prajurit yang tidak bertanggung jawab
“Semuanya terbukti melakukan perbuatan melawan hukum, mulai dari pemukulan dan pencurian pakaian latihan,” tambah AKP Rizkika Atmadha.
Rizkika juga menambahkan anggota Satreskrim Polres Kediri tidak akan mentolerir aksi anarkis yang tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa pencak silat yang tidak bertanggung jawab, tetapi juga kelompok remaja yang mengendarai sepeda motor di tengah malam yang mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. publik. Wilayah Hukum Polres Kediri.
“Kami tidak akan mentolerir tindakan anarkis yang dilakukan tidak hanya oleh mahasiswa pencak silat yang tidak bertanggung jawab, tetapi juga oleh kelompok pemuda yang mengendarai sepeda motor di tengah malam untuk mengganggu keamanan dan kenyamanan Polres Kediri,” tambah Rizkika.