Pahami.id – Sejumlah karya mural karya siswa SMP/SMK dan SLB se-Jatim mendapat apresiasi dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Mural tersebut masuk dalam catatan Museum Rekor Indonesia (MURI) pada peringatan HUT ke-78, Jawa Timur, Kamis (12/10/2023).
Sebanyak 2.376 mural karya siswa SMA/SMK dan SLB se-Jatim mengambil tema prestasi gubernur dan wakil gubernur Jatim. Jumlah tersebut dinilai tertinggi yang pernah dicatat MURI sehingga layak masuk dalam pemecahan rekor.
Mural dipajang di sekitar Gedung Negara Grahadi. Ada juga di sepanjang Jalan Gubernur Suryo – Jalan Yos Sudarso, hingga Genteng Kali Surabaya.
Pengguna jalan dibuat terkesan dengan berbagai karikatur yang dihadirkan deretan mural berbagai prestasi dan inovasi Gubernur Khofifah-Wakil Gubernur Emil.
Mural tersebut dibuat di atas lahan berukuran 2,5mx 1m. Tiap sekolah bisa mengirimkan 5-10 karya mural di papan kayu yang dikerjakan secara berkelompok siswa, dalam waktu sekitar dua hari.
Tak hanya dipamerkan, ribuan mural karya siswa SMA, SMK, dan SLB di 24 cabang Disdikda Jatim juga dilombakan mulai dari tingkat sekolah, cabang dinas pendidikan, hingga tingkat daerah. .
Menurut Khofifah, ini merupakan kado istimewa dalam rangka HUT Provinsi Jatim ke-78.
“Alhamdulillah pameran mural ini berhasil mencetak rekor MURI dengan kategori karya mural terbanyak. Terima kasih Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aris Agung Paewai dan Kanwil Jatim yang memulai upaya ini, terima kasih kepala sekolah. , para guru dan seluruh anak-anak saya, siswa-siswa SMA dan SMK”, serta SLB yang telah mempersembahkan karya-karya indah ini. Tetap semangat berkreasi,” ujarnya.
Bagi Khofifah, mural ini menjadi bukti bahwa prestasi akademik akan selalu dibarengi dengan prestasi di bidang lain. Ia mendorong mahasiswa untuk terus berkarya di bidangnya.
“Dengan diterimanya Rekor MURI ini, kami ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa anak-anak kita luar biasa dan mampu menghasilkan karya-karya yang luar biasa,” kata Khofifah.
“Dengan adanya kegiatan ini semakin meyakinkan kita bahwa prestasi akademik juga bisa dibuktikan dengan prestasi lainnya. Bakat dan keterampilan mahasiswa dapat dituangkan dalam karya yang bermakna dan bermakna, serta tetap memotivasi mereka,” tutupnya.