Pahami.id – Jagat Twitter saat ini tengah dihebohkan dengan hasil MasterChef Indonesia Season 11. Digelar pada Sabtu dan Minggu (25-26/11/2023), hasil ajang bergengsi tersebut justru dipertanyakan.
Banyak yang mempertanyakan kenapa Belinda bisa menjadi juara MasterChef Indonesia Season 11. Total skor yang didapat Belinda dinilai tidak adil dan pilih kasih oleh publik.
Sementara di sisi lain, banyak yang menilai seharusnya Kiki mendapat skor lebih besar. Begitu pula dengan Kiki yang diyakini harus dinyatakan sebagai pemenang.
Munculnya anggapan tersebut tidak hanya berkaitan dengan keterampilan yang ditunjukkan oleh Kiki yang dianggap lebih baik. Namun, ada juga berbagai komentar yang diberikan juri namun tidak sesuai dengan total skor.
Tersingkirnya Belinda sebagai juara langsung mendapat reaksi heboh dari warganet. Tak sedikit komentar dan kritik negatif yang dilayangkan kepada pihak penyelenggara MasterChef Indonesia.
Bahkan tuduhan yang sangat tidak menyenangkan telah dilontarkan baru-baru ini. Pihak penyelenggara dituding melakukan rasisme karena memenangkan peserta keturunan Tionghoa di acara tersebut.
Ini bukan pertama kalinya juara MasterChef Indonesia merupakan kontestan keturunan Tionghoa. Namun juara season 11 itu dianggap belum memilikinya keterampilan siapa yang lebih kuat dari lawannya.
Terkait maraknya tudingan pihak penyelenggara hanya memenangkan kontestan Chindo, chef Willgoz pun angkat bicara. Chef bernama lengkap William Gozali ini merupakan pemenang MasterChef Indonesia Season 3.
Menurut chef yang juga warga Chindo ini, aspek penting terkait dengan tingkat pendidikan. Terdapat perbedaan latar belakang pendidikan antara peserta Chindo dan non-Chindo.
“Saya ingin memberikan gambaran mengapa rata-rata yang menang adalah Chindo? Mungkin, mungkin, sebagian besar kontestan MasterChef, sejauh iniyang dimiliki Chindo latar belakang sekolah kuliner,” kata koki Willgoz.
Meski begitu, chef Willgoz tidak memungkiri bahwa kontestan non-Chindo mungkin memiliki latar belakang pendidikan sekolah kuliner. Namun, kadarnya mungkin berbeda-beda.
Sedangkan yang bukan Chindo jarang yang punya latar belakang sekolah kuliner. Bahkan jika kamu punya, sangat menyesal“Saya tidak bermaksud apa-apa, levelnya sedikit berbeda,” tambahnya.
Lebih lanjut chef Willgoz membahas tentang pengaruh orang tua terhadap pendidikan peserta Chindo. Ditambah lagi dengan ilmu yang dimiliki oleh peserta Chindo.
“Mungkin Chindo dibekali pendidikan dari orang tuanya dan memang mendapat kesempatan belajar di luar, jadi tidak ada masalah, tidak masalah,” ujarnya.
“Dan dia (peserta Chindo) mungkin ada di sana pengetahuan Dan keterampilan mana yang lebih dan itu bekal yang dibawa ke kompetisi,” lanjutnya.