Site icon Pahami

Jessica Wongso Psikopat atau Tak Bersalah? – Berita Hiburan

Pahami.id – Deddy Corbuzier tak kapok membahas wadah kopi sianida. Sebelumnya, unggahan Deddy tiba-tiba menghilang dari media sosial. Unggahan tersebut berisi promo podcast yang menampilkan Otto Hasibuan sebagai pengacara Jessica Wongso.

Hilangnya unggahan secara tiba-tiba tak menyurutkan semangat Deddy Corbuzier untuk membahas kasus kopi sianida. Melalui unggahan Instagramnya, Deddy menyoroti autopsi Mirna.

“Saya mencari berbagai sumber soal otopsi ini. Dan ternyata ada beberapa bukti yang membuktikan benar-benar dilakukan,” tulis Deddy Corbuzier dalam unggahannya, Sabtu (7/10/2023).

Suami Sabrina Chairunnisa ini lantas mengajak netizen berdebat apakah Jessica Wongso psikopat atau polos.

“Jadi kita harus berpikir. Apakah Jessica benar-benar polos? Atau dia hanya aktris berkarakter luar biasa. Dramanya belum berakhir,kata Deddy Corbuzier.

Trailer film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee, dan Jessica Wongso (YouTube.com/Netflix Indonesia)

“Secara psikologis, bisa jadi Jessica yang melakukannya, tapi dia psikopat atau dia polos dan polos. Mari kita bicara,” katanya lagi.

Unggahan Deddy Corbuzier tentu saja dibanjiri beragam komentar.

Saat ditanya hakim di persidangan, Dokter Slamet mengatakan dia tidak melakukan otopsi terhadap jenazah Mirna, dia hanya mengambil sampel otak, lambung, hati, dan darah. Ajak Dokter Djaja, Paman Ded, ahli forensik yang banyak gelarnya, agar netizen lebih terbuka terhadap pandangan sianida,” Komentar akun @indra***.

“Tadinya menyusul kasus itu, ada autopsi, jadi aku bingung kalau ada yang bilang aneh karena keluarga Mirna menolak autopsi. Kalian terlalu asyik menebak-nebak cerita konspirasi,” ucap akun @echoco***.

“Film berdurasi satu jam 26 menit ini menuai beragam opini dari netizen yang tak semuanya mengikuti proses persidangan. Pernahkah kalian mengira kalau film tersebut merupakan hasil campur tangan Jessica dan kawan-kawan? situasi tertentu, sesuai dengan motivasi pembuat cerita?” Kita perlu mengkaji lebih jauh sebelum membiarkan situasi tertentu. Kita tidak bisa mudah terombang-ambing oleh opini-opini yang mungkin mempunyai motivasi di baliknya,” tulis akun @ikeaz***.

Menurut ahli forensik kasus Mirna, mereka menemukan zat korosif di perut korban sehingga tidak perlu dilakukan otopsi menyeluruh pada bagian tubuh lainnya.

Saksi ahli mengatakan seharusnya dilakukan otopsi lengkap termasuk pembedahan kepala karena ada kemungkinan kematian Mirna bukan disebabkan oleh sianida.

Untuk kasus ini, ada surat otopsi dari polisi. Namun salah satu sumber dalam film dokumenter Netflix tentang kasus kopi sianida menyatakan bahwa keluarga Mirna tidak mengizinkan otopsi penuh untuk menghormati korban.

Kontributor: Chusnul Chotimah

Exit mobile version