Ingin Perbaiki yang Ngaco-Ngaco di Negara Ini – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Menjelang Pemilihan Umum (Pilkada) 2024, beberapa tokoh masyarakat ramai-ramai mencalonkan diri sebagai caleg. Tak mau ketinggalan, Uya Kuya pun turut meramaikan jajaran tokoh politik.

“Tahun 2024 insyaallah saya mundur sebagai capres ya DPR RI mungkin ya, dapil (daerah pemilihan anggota), Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan luar negeri. Alasan. Saya berdomisili di sana,” kata Uya Kuya ditemui di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2023).

Motivasi Uya Kuya adalah membenahi hal-hal yang dianggap berantakan di negeri ini. Tidak dapat disangkal bahwa dalam setahun terakhir, dia mengalami frustrasi yang adil atas kekerasan yang disebabkan oleh podcastnya.

“Karena Astrid (istri) melihat pembicaraan saya di podcast tahun lalu mengambil arah yang serius dan penuh risiko. Sehingga kami mendapat banyak ancaman dan laporan,” kata Uya Kuya.

“Dia berbicara, ‘Sudah semua Hanya Ayo, kamu jatuh Sudah. Lu Sudah melompat,’ Kanan. Niatnya adalah untuk memperbaiki hal-hal gila di negara ini,” tambahnya.

Setahun belakangan ini, Uya Kuya juga pernah merasa menjadi korban politik. Sebab, setiap kali kontennya membahas politik, ia mendapat ancaman dari beberapa oknum.

“Bisa dikatakan setahun yang lalu kami adalah korban. Ketika kami berbicara tentang kasus-kasus tertentu, kami diintimidasi oleh orang-orang penting yang menelepon kami, tidak terlalu mengancam, tetapi agak terpengaruh secara mental,” kata Uya Kuya.

Uya Kuya tidak memungkiri bahwa pembahasan tentang “masalah kebangsaan” dalam isinya telah menarik minat para politisi. Hingga akhirnya berbagai undangan politik masuk.

“Ketika saya mulai membuat podcast yang cukup seram, banyak pihak yang menawari saya,” kata Uya Kuya.

Uya Kuya akan maju melalui partai PAN. Meski akan terjun ke dunia politik, Uya tidak akan melepaskan karirnya di dunia entertainment.

“Entertainment akan tetap ada. Saya tidak mau politik pencitraan, dalam artian kalau kita berpolitik mau pura-pura berubah, pura-pura pintar, pura-pura alim. Kita tetap diri kita sendiri, bedanya hanya bahwa pernyataan kami berbobot,” kata Uya Kuya.