Site icon Pahami

Haru, Anak Sulung Asri Welas Ingin Jadi Dokter Biar Bisa Obati Adik yang Idap Penyakit Langka – Berita Hiburan

Pahami.id – Asri Welas berbagi cerita terkini tentang kondisi anak keduanya, Rayyan Gibran Ridha Rahardja. Setelah didiagnosis mengidap katarak kongenital langka sejak kecil, Gibran diketahui mengalami kendala sinkronisasi otak kiri dan kanan sehingga berdampak pada tumbuh kembang pria kecil tersebut.

Gibran umurnya 6 tahun, tapi kelihatannya seperti adik, seperti anak umur 4 tahun, kata Asri Welas di kawasan Cipete, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Situasi yang dialami Gibran menyentuh hati putra sulung Asri Welas, Rajwa Gilbram Ridha Rahardja. Sambil menangis, Asri menuturkan, Ibrahim ingin menjadi dokter untuk mengobati adiknya.

Asri Welas saat jumpa pers tentang kondisi putranya di RS Meilia Cibubur, Jakarta, Jumat (16/6/2023) [Pahami.id/Tiara Rosana]

“Anak pertama saya, Ibrahim, sampai sekarang bercita-cita menjadi dokter. “Dia bilang, ‘Aku ingin tahu apa yang salah dengan adikku, aku ingin selalu bisa membantunya,’” kata Asri Welas.

Ibrahim bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya menjadi dokter yang merawat Gibran. Asri Welas mengatakan Ibrahim berjuang keras untuk mempertahankan nilai bagusnya di sekolah.

“Hebra memiliki nilai bagus. “Dia bilang, ‘Saya ingin menjadi dokter untuk adik saya,’” jelas Asri Welas.

Tak hanya Ibrahim, putra bungsu Asri Welas, Renzo Gibrar Ridha Rahardja, juga menunjukkan kepedulian yang sama terhadap Gibran. Ia selalu menjadi tameng bagi Gibran ketika orang lain mengganggunya saat bermain.

Asri Welas bersama putranya, Gibran. [Instagram]
Asri Welas bersama putranya, Gibran. [Instagram]

“Anak ketiga saya juga, kalau ada apa-apa dengan kakaknya, dialah yang pertama membelanya,” kata Asri Welas.

“Misalnya yang dilakukan seseorang ke Gibran, dia bilang, ‘Eh nggak boleh gitu, main-main aja’,” sambung artis tersebut.

Asri Welas pun bersyukur bisa dikaruniai anak yang luar biasa. Ia mengaku tidak pernah mengajari kedua anaknya untuk lebih peduli pada Gibran, karena takut dianggap memihak.

“Tidak perlu mengajari mereka, mereka sudah tahu. “Entah dari mana mereka tahu saudaranya butuh pengawasan,” kata Asri Welas.

Dengan begitu, Asri Welas bisa konsentrasi mengawasi proses pengobatan Gibran agar ke depannya bisa hidup normal seperti anak lainnya.

“Tidak ada yang mustahil bagi anak yang sehat. Ya, meski endingnya bukan sesuatu yang baik, semoga Tuhan memberikan yang terbaik untuk anaknya. Yang penting niat saya baik, pungkas Asri Welas

Exit mobile version