Pahami.id – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indarparawansa mengatakan, pihaknya siap mengawasi tujuh hal yang menjadi aspirasi para buruh. Ketujuh poin tersebut adalah buruh meminta Khofifah untuk mengeluarkan rekomendasi yang ditujukan kepada Presiden dan DPR RI terkait UU Cipta Kerja Nomor 6 Tahun 2023. Kedua, Buruh ingin agar Gubernur dan DPRD membuat Peraturan (Peraturan) tentang pesangon. jaminan dan dapat diimplementasikan pada tahun 2023.
Ketiga, yaitu mengalokasikan APBD melalui P-APBD untuk membiayai jaminan kesehatan masyarakat, khususnya bagi pekerja yang mendapatkan Pemutusan Hubungan Kerja (HK). Keempat, buruh meminta Khofifah melalui Disnakertrans Jatim untuk menegakkan hukum dan memberikan sanksi kepada pengusaha yang tidak ikut BPJS Ketenagakerjaan.
Kelima Khofifah diminta segera menyelesaikan permasalahan hubungan industrial yang terjadi di perusahaan tersebut. Keenam, meminta Khofifah agar Disnaker Jatim mengevaluasi kinerja pengawas ketenagakerjaan di Jatim.
Ketujuh, para buruh meminta Khofifah mengeluarkan rekomendasi yang ditujukan kepada Presiden RI untuk tidak meninjau kembali Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012 tentang rencana pemerintah melalui menteri kesehatan tentang rokok dan produk tembakau yang disamakan dengan narkoba.
Diketahui, pada Senin, 1 Mei 2023, ribuan pekerja dari unsur buruh menggelar peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) bersama Khofifah di Kantor Gubernur Jawa Timur Jl. Pahlawan No. 110 Surabaya.
Khofifah seolah bersatu dengan kaum buruh saat ini yang diperingati setiap tanggal 1 Mei. Kepada para karyawan, orang nomor satu di Jawa Timur itu mengajak untuk terus membangun hubungan yang harmonis. Hubungan industrial yang baik antara pengusaha, karyawan atau buruh dengan pemerintah di Jawa Timur.
“Hubungan industri yang melibatkan banyak sektor antara lain pengusaha, tenaga kerja dan pemerintah harus ditingkatkan dan berjalan harmonis – produktif. Bila hubungan harmonis – produktif akan menumbuhkan iklim investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di Jawa Timur,” ujarnya.
Khofifah mengungkapkan, Pemprov Jatim terus mendorong dan memperhatikan serta memfasilitasi keinginan para pekerja untuk meningkatkan kesejahteraannya. Tak hanya itu, Pemprov juga siap memfasilitasi sejumlah tokoh buruh dan buruh Jawa Timur untuk bertemu langsung dengan Menko Polhukam Prof. Mahfud MD di Jakarta dalam waktu dekat.
“Alhamdulillah, kami telah dipastikan diterima oleh Menko Polhukam dalam minggu ini di kantornya di Jakarta sesuai dengan harapan perwakilan pimpinan serikat pekerja untuk menyampaikan aspirasinya,” ujarnya.
Nantinya diharapkan semua sarana aspirasi dalam forum dialog dengan Menko Polhukam dapat dimanfaatkan sebagai upaya agar para buruh Jawa Timur dapat segera menyampaikan aspirasinya, terutama harapan terkait peninjauan kembali. UU Cipta Kerja. Selain itu, agar buruh dan karyawan juga mendapatkan informasi yang lengkap dan menyeluruh tentang UU Cipta Kerja.
Dihadapan para buruh yang tergabung dalam KSPI, KSBSI, KSARBUMUSI, KSPI, SPSI RTMM, SPSI LEM, SPSI KEP, SPN dan FSPMI, Khofifah juga berkomitmen untuk mensupervisi tujuh rekomendasi buruh pada May Day tahun ini.
“Mari kita saksikan bersama dan ingatkan jika ada yang terlewatkan. Rekomendasi ini bagian dari upaya kita bersama agar para pekerja sejahtera, terlindungi, sekaligus perekonomian Jatim terus tumbuh dan meningkat,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto menyampaikan terima kasih atas kerja keras yang dilakukan para pegawai. Dan ini menunjukkan sikap positif para pekerja sehingga dapat mendukung iklim investasi di Jawa Timur.
“May Day Kondusif merupakan bentuk yang baik dengan mengedepankan Kamtibmas dengan mekanisme musyawarah yang dilakukan untuk mencapai mufakat. Kami juga siap mengendalikan aspirasi Partai Buruh untuk ke Jakarta menemui Menko Polhukam. dan Keamanan,” katanya.