Pahami.id – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendukung penuh komitmen Pj Bupati/Walikota untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK.
Hal itu dibenarkannya usai menghadiri Pengarahan Persiapan Pemeriksaan LKPD Tahun 2023 dan Monitoring Perkembangan Komitmen Menyusul Rekomendasi Pemeriksaan BPK di Kantor Perwakilan BPK Jatim, Jalan Raya Juanda Sidoarjo, Senin (16/10/2023).
Kegiatan ini menghadirkan penjabat bupati/wali kota se-Jatim yang baru saja dilantik beberapa waktu lalu. Kehadiran penjabat bupati/walikota ini merupakan tindak lanjut komitmen pemeriksaan BPK pada masa jabatan bupati/walikota sebelumnya.
“Pemprov Jatim senantiasa berupaya menjadi contoh bagi pemerintah kabupaten/kota se-Jatim agar predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang kini diraih seluruh kabupaten/kota dapat tetap dipertahankan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pencapaian predikat LPA yang telah diraih pemerintah kabupaten/kota tidak boleh membuat kita berpuas diri. Sebab, WTP yang diberikan selalu dibarengi dengan rekomendasi BPK untuk ditindaklanjuti. Komitmen ini penting agar proses yang sedang berjalan tidak terganggu seiring pergantian kepala daerah yang terakhir menjadi penjabat kepala daerah, jelasnya.
Ia menambahkan, keberadaan Permendagri Nomor 13 Tahun 2010 yang menyatakan DPRD juga perlu melakukan pengawasan terhadap tindak lanjut pemeriksaan BPK juga sudah sangat jelas. Sehingga akuntabilitas kinerja PBT meningkat. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BPK Perwakilan Jatim yang tidak henti-hentinya memberikan bimbingan dan perhatian kepada Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jatim.
Berkat hal tersebut, kinerja pemerintah daerah menjadi lebih baik, transparan, akuntabel, dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat. Sementara itu, Anggota V BPK selaku Kepala Badan Pemeriksaan Keuangan Negara Ahmadi Noor Supit mengapresiasi predikat WTP yang diraih kabupaten/kota se-Jatim. Ia juga mengatakan, saat berkunjung ke daerahnya, ia kerap mendapat ekspektasi yang sangat tinggi dari masyarakat.
Harapan masyarakat yang sangat tinggi seringkali menimbulkan pertanyaan bagaimana manfaat yang didapat masyarakat jika pemerintah daerahnya menerima WTP, ujarnya dalam sambutannya.
Untuk itu, ke depan ia mendorong pengelolaan keuangan daerah agar lebih mudah diakses dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Tahun depan, BPK juga akan memberikan saran atau pendapat yang diharapkan dapat mendukung visi pembangunan pemerintah daerah. Di sisi lain, Kepala BPK Perwakilan Jatim, Karyadi mengatakan, tindak lanjut yang dilakukan di Jatim sudah melampaui 85%. Bahkan ada kabupaten/kota yang sudah mencapai di atas 90%.
“Kami targetkan progres tindak lanjutnya mencapai 100%. Untuk itu, hari ini digelar komitmen untuk Pj. “Bupati/Walikota mempunyai semangat yang sama untuk mewujudkannya,” ujarnya. Ia menambahkan, dengan komitmen tersebut, ia berharap sinergi tata kelola keuangan berkelanjutan di daerah kabupaten/kota yang kini dipimpin oleh para pejabat akan terus berjalan kondusif. Termasuk tidak membiarkan kontrak atau pekerjaan yang kemarin dilaksanakan kemudian lajunya terganggu atau terjadi penemuan-penemuan yang tidak wajar.
“Memang pendapat WTP bukan satu-satunya, tapi kami berusaha menjaganya. “Karena WTP menjadi indikator laporan keuangan terlindungi dari distorsi,” tutupnya. Upacara tersebut juga dihadiri oleh Plt. Inspektur Jawa Timur, Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota, Inspektur Kabupaten/Kota, dan Sub Auditor BPK Jawa Timur.