Pahami.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jakarta Pusat memutuskan pembagian susu yang dilakukan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka, di kawasan car-free day (CFD) Jakarta melanggar Peraturan Gubernur (Pergub) ). ) DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2016.
Hal ini berdasarkan pemberitahuan mengenai status temuan yang dipajang di Bawaslu Mading Kota Jakarta Pusat lantai 1 yang ditandatangani Ketua Bawaslu Jakarta Pusat Christian Nelson Pangkey tertanggal 3 Januari 2024 di Jakarta.
Merekomendasikan temuan dengan nomor registrasi 001/Reg/TM/PP/Kota/1201/XII/2023 tentang adanya kegiatan pembagian susu (greenfields) oleh Gibran Rakabuming Raka (Cawapres nomor urut 02) kepada warga di kawasan car free day Jakarta Pusat “Tanggal 3 Desember 2023 yang didaftarkan pada tanggal 11 Desember 2023 sebagai Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan Lainnya,” tulis Nelson Pangkey dalam lembar pengumuman yang disadur dari Presisi.co–Jaringan Pahami.id, Jumat (05/01 /2018). 2024).
Pada poin kedua tertulis Bawaslu Jakarta Pusat akan menyampaikan rekomendasi kepada Bawaslu DKI Jakarta untuk diteruskan ke instansi yang berwenang.
Dan diteruskan ke Bawaslu Provinsi DKI Jakarta untuk diserahkan kepada pihak yang berwenang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, tulis Nelson.
Nama penemu penemuan tersebut dikenal dengan nama RA Rosaluna. Nomor Penemuan 001/Reg/TM/PP/Kota/12.0 1/XII/2023. Status penemuan tersebut telah ditindaklanjuti oleh Bawaslu Kota Jakarta Pusat.
Empat orang yang dilaporkan dalam penemuan tersebut yakni, Gibran Rakabuming Raka (Calon Wakil Presiden Seri 02), Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio), Sigit Purnomo Syamsuddin Said (Ungu Pasha), dan Surya Utama (Uya Kuya).
Batasan untuk Gibran
Sebagai informasi, dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2016 disebutkan bahwa Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau CFD tidak boleh digunakan untuk kepentingan partai politik dan SARA serta pidato-pidato yang menyerukan hasutan (Pasal 7). paragraf 2).
Terkait pelanggaran tersebut, Bawaslu menyebut hanya berwenang menerbitkan surat rekomendasi untuk dikenakan sanksi. Sedangkan pihak yang berhak memberikan sanksi adalah pihak yang menerbitkan aturan tersebut, yaitu Pemprov DKI Jakarta.
‘Blok itu bukan milik kita. “Kami hanya memberikan saran saja,” kata Koordinator Data Informasi dan Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jakarta Pusat, Dimas Trianto Putro, Selasa (2/1/2024).
Saat ditanya kemungkinan Gibran didiskualifikasi sebagai peserta Pilpres 2024, Bawaslu menegaskan pembatasan yang diberikan tidak akan berdampak pada bidang tersebut. Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta tidak mempunyai kewenangan untuk membatalkan kepesertaan peserta pemilu.
“Oke, tidak (didiskualifikasi),” tegas Dimas.
Sedangkan mengacu pada Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 12 Tahun 2016, Gibran terancam mendapat surat peringatan dan masuk daftar hitam CFD.
“Apabila peserta kedapatan tidak mematuhi peraturan dalam menyelesaikan acara pelaksanaan HBKB, Penyelenggara HBKB akan menerbitkan Surat Peringatan kepada peserta sebagaimana tercantum dalam Format 3 Lampiran I Peraturan Gubernur ini,” baca Pasal 9 ayat 2 huruf e dalam Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2016.
Selanjutnya, apabila pelanggar kembali kedapatan melakukan pelanggaran setelah mendapat surat teguran tertulis, maka pelanggar tersebut akan masuk daftar hitam (blacklist) yang berarti tidak diperkenankan lagi mengikuti kegiatan CFD.
“Peserta yang telah diberikan Surat Peringatan sebagaimana dimaksud pada huruf e, tetap melakukan pelanggaran pada pelaksanaan HBKB berikutnya dan/atau berdasarkan hasil evaluasi Tim Kerja HBKB, tidak diperbolehkan lagi mengikuti kegiatan selanjutnya. Pelaksanaan HBKB dengan diberikan Surat Daftar Hitam sebagaimana tercantum dalam Format 4 “Lampiran I Peraturan Gubernur ini,” bunyi huruf f pada pasal yang sama.
Penjelasan Gibran
Diberitakan sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka menanggapi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat, pada Rabu (1/3/2023) terkait polemik dugaan pelanggaran pemilu pasca pemberian susu gratis di Car Free Day. . (CFD).
Setelah menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 1 jam 20 menit, Wali Kota Surakarta menghampiri awak media yang menunggu. Dalam kesempatan tersebut, Gibran menjelaskan, agenda pembagian susu gratis saat CFD sama sekali tidak ada kaitannya dengan kampanye politik.
“Hari ini kami memenuhi panggilan undangan dari Bawaslu Jakarta Pusat. Kami sudah tegaskan secara internal bahwa kegiatan 3 Desember di Car Free Day Jakarta tidak ada kegiatan parpol sama sekali. Itu saja,” kata Gibran di Jakarta Pusat. Kantor Bawaslu, Rabu (3/1/2024).
Putra sulung Presiden Joko Widodo ini menegaskan, dirinya hanya ingin membagikan susu gratis kepada masyarakat. Katanya, kegiatan itu tidak ada hubungannya dengan kampanyenya sebagai calon wakil presiden.
“Tidak ada aktivitas politik sama sekali. Saya juga mengundang teman-teman saya kemarin,” ujarnya.