Site icon Pahami

Dukuh Kupang Surabaya Banjir, Eri Cahyadi Jelaskan Penyebabnya – Berita Jatim

Anggota Satpol PP Surabaya Dikeroyok Oknum Buruh, Eri Cahyadi Geram: Jangan Seperti Itu!

Pahami.id – Hujan deras yang mengguyur Surabaya pada Kamis (7/12/2023) menyebabkan sejumlah titik di Kota Pahlawan terendam banjir, salah satunya Dusun Kupang.

Banjir di kawasan itu menjadi viral di media sosial. Ketinggian air setinggi pinggang orang dewasa. Selain Dukuh Kupang, banjir juga merendam kawasan Banyu Urip.

Hal tersebut ditanggapi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Menurut dia, banjir tersebut disebabkan oleh air hujan yang berasal dari jalan dekat dua wilayah tersebut.

Meski demikian, penanganan banjir di wilayah tersebut berjalan dengan baik. Saat ini, Eri mengaku tinggi badannya tak seburuk dulu, yakni sudah mencapai leher orang dewasa.

“Sekarang sampai pinggul, bukan sampai dada. Alirannya bukan dari saluran tapi dari jalan raya, karena jalan tersebut berada di dataran tinggi, dan kedua wilayah tersebut berada di cekungan,” ujarnya seperti dikutip dari Antara. , Jumat (8/12/2023).

Ia memastikan akan terus berupaya menyelesaikan masalah banjir di dua wilayah tersebut.

“Yang paling atas (saluran air) harus dipotong. Yang atas pun tidak bisa dipotong karena rumahnya penuh, karena dari dulu sampai sekarang. Sekarang kita sedang mencari cara agar yang dari yang atas tidak turun,” ujarnya.

Eri mengatakan, secara keseluruhan penanganan banjir di wilayahnya pada tahun ini sudah terealisasi 98 persen. Titik-titik pertanian tidak lagi kebanjiran.

“Target penanggulangan banjir tahun 2023 secara keseluruhan hingga pertengahan Desember hampir selesai atau sekitar 98 persen,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kampung Dukuh Kupang, Fahmi Fitra Ardiansjah mengaku wilayahnya kerap dilanda banjir. Masih ada dua titik rawan banjir yakni Dukuh Kupang dan Putat Jaya.

Kedua daerah tersebut berada di dataran rendah sehingga jika turun hujan selalu menerima kiriman dari daerah yang lebih tinggi.

Kontur tanah di sana memang cekung, titik terendah tempat lewatnya air. Benar kemarin ada bendungan atau pembatas sungai yang jebol sehingga memperburuk keadaan, kata Fahmi.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Satgas Sumber Daya Air dan Pelayanan Jalan Raya (DSDABM) Kota Surabaya untuk melaksanakan mitigasi di RT 04, RW 07, Mukim Dukuh Kupang.

“Tidak ada rumah yang terendam banjir, karena tingginya satu setengah meter dari jalan raya. Air tidak masuk, hanya di depan rumah, di badan jalan,” ujarnya.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi banjir di kawasan ini adalah dengan merekayasa pengalihan aliran air sebelum dialirkan ke kawasan Geng Lebar Dukuh Kupang.

Exit mobile version