Pahami.id – Konser Happy Asmara di Trenggalek diwarnai ricuh. Petugas keamanan terlalu kewalahan untuk membubarkan mereka.
Keributan bahkan meluas hingga ke jalan depan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) hingga area depan kantor DPMPTSP di Kabupaten Trenggalek.
Polisi melepaskan empat tembakan peringatan ke udara untuk meredakan ketegangan.
Akhirnya konser HUT Kabupaten Trenggalek pun akhirnya terhenti.
Sebanyak 11 orang ditangkap terkait keributan tersebut, 10 di antaranya merupakan anggota sekolah pencak silat.
“Dari 11 orang itu, warga negara biasa, mayoritas adalah pejuang. Empat orang asal Tulungagung dan 1 orang Trenggalek, kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Trenggalek Iptu Agus Salim, dikutip dari jaringan Beritajatim.com-Pahami.id, Rabu (30/8/2023).
Perkiraan sementara, gejolak tersebut disebabkan oleh perbedaan sentimen. Lainnya adalah anggota sekolah pencak silat yang ditangkap.
Happy Asmara memutuskan untuk tidak melanjutkan konser yang digelar di Dataran Trenggalek.
Penyanyi asal Kediri itu akhirnya menuntaskan konsernya. Ia sempat mengucapkan terima kasih kepada para hadirin.
“Dalam keadaan seperti ini, mungkin lebih baik bagi mereka yang tidak terlalu nyaman dengan situasi saat ini. Saya berterima kasih kepada semua orang yang hadir hari ini. Happy Asmara akan mengakhiri pertunjukannya, kata Happy Asmara.
Informasi yang diterima, keributan tidak hanya terjadi di lokasi konser saja, melainkan meluas hingga perbatasan Trenggalek dan Tulungagung.