Site icon Pahami

Disindir dr Richard Lee karena Berobat ke Singapura, Kartika Putri Lawan Balik: SARA Banget, Miris! – Berita Hiburan

Pahami.id – Dokter Richard Lee sarkastik Putri Kartika yang lebih memilih berobat ke Singapura dibandingkan rumah sakit di Indonesia, ketika menderita penyakit autoimun. Sindiran Dr Richard didengar langsung oleh Kartika dan artis berusia 33 tahun itu membalas.

Dari tersebarnya unggahan tersebut, Kartika Putri menyayangkan sikapnya Dr.Richard Lee yang sepertinya tidak punya empati terhadap orang sakit.

“Sedih, sedih karena dia latar belakang-dia dokter,” kata Kartika Putri, terlihat di Instagram @lambe__danu pada Jumat (1/3/2024).

Dokter Richard Lee. [Adiyoga Priyambodo/Pahami.id]

Kartika Putri mengungkapkan bahwa Dr. Richard Lee adalah target yang salah untuk melakukan balas dendam pribadi.

“Kalau dia terluka dan ditangkap polisi, jangan sakiti hatiku. Dia juga harus introspeksi kenapa aku melaporkannya saat itu,” lanjut Kartika Putri.

Menurut Kartika Putri, seorang dokter harusnya bijak, bukan sinis. Oleh karena itu, ia memberikan jawaban sinis kepada Dr. Richard Lee.

“Seorang dokter harus bersumpah mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi, rasa empati yang tinggi. Bukan berarti orang sakit dijadikan bahan olok-olok,” kata Kartika Putri.

Selain itu, sang istri Habib Usman bin Yahya Sindiran Dr. Richard Lee adalah seorang rasis.

Lalu ada masalah ketika saya ke Singapura untuk berobat, saya ditanya apakah dokternya bisa belajar. Kalau saya, itu SARA banget, kata Kartika Putri.

Potret Kartika Putri sebelum dan saat sindrom Steven Johnson.  (Instagram)
Potret Kartika Putri sebelum dan saat sindrom Steven Johnson. (Instagram)

Sebagai tambahan informasi, Dokter Richard Lee sebelumnya menyindir Kartika Putri ke Singapura untuk berobat dibandingkan ke dokter di Indonesia.

“Saya juga prihatin, saya harap itu bukan hukuman,” kata Dokter Richard Lee.

Dalam sindirannya, Dr Richard Lee mengaitkan pendapat kontroversial Kartika Putri terkait tes Al-Quran calon presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024.

“Saya juga bingung kenapa saya berobat ke Singapura. Soalnya teman dokter saya di Singapura kebanyakan bukan muslim,” kata Richard Lee.

Exit mobile version