Pahami.id – Krisdayanti angkat bicara soal kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menerapkan sistem WFH untuk memberantas polusi hingga 21 Oktober 2023. Ia mendukung penuh kebijakan tersebut.
Jadi semoga kebijakan pemerintah untuk WFH selama dua bulan ini bisa mengurai dan mengurangi polusi, kata Krisdayanti di kawasan Tendean, Jakarta, Selasa (22/8/2023).
Krisdayanti menilai permasalahan polusi udara di DKI Jakarta terlalu mengkhawatirkan. Jumlah anak yang menderita gangguan pernafasan cenderung meningkat setiap harinya akibat buruknya kualitas udara.
“Anak-anak sudah banyak yang tercekik,” kata Krisdayanti.
Krisdayanti pun mendorong Pemprov DKI Jakarta membuat kebijakan khusus pembatasan usia kendaraan bermotor. Ia meyakini sumber polusi udara terbesar di Ibu Kota berasal dari tingginya jumlah pengguna kendaraan pribadi.
“Mungkin ada kebijakan yang harus diwujudkan yaitu mengurangi umur kendaraan. Jadi 10 tahun ke atas sudah tidak boleh lagi, tidak bisa diterapkan di jalan raya,” kata Krisdayanti.
Faktanya, kendaraan bermotor menyumbang polusi paling besar, lanjut Puan Aurel Hermansyah.
Krisdayanti berharap ke depannya Pemprov DKI Jakarta mempertimbangkan masukannya terkait upaya penanganan pencemaran udara.
“Ya mudah-mudahan kita lihat kebijakannya bagaimana,” kata Krisdayanti.
Seperti diketahui, belakangan ini warga DKI Jakarta khawatir dengan buruknya kualitas udara. DKI Jakarta bahkan mendapat predikat sebagai kota dengan tingkat pencemaran udara tertinggi pada 20 Agustus 2023.
Hingga saat ini permasalahan pencemaran udara di DKI Jakarta belum teratasi. Kualitas udara di DKI Jakarta masih tercatat sebagai yang terburuk ketiga di dunia.