Pahami.id – Sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia dan juga agen pembangunan, BRI terus memberikan kontribusi bagi negara dan masyarakat. Wujud konkritnya adalah kontribusi BRI melalui kinerja keuangan yang sangat baik guna meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan negara dan pada akhirnya digunakan untuk program-program pembangunan perekonomian Indonesia.
Oleh karena itu, pertumbuhan laba perusahaan penting untuk kelangsungan usaha, karena sebagai BUMN yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah, laba BRI juga akan disimpan kembali ke Negara (berupa dividen dan pajak) yang pada akhirnya akan kembali ke negara. publik. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI Sunarso.
Sunarso mengatakan, BRI terus meningkatkan kapabilitas bisnis agar mampu memberikan kontribusi optimal kepada masyarakat.
“Yang ingin saya tekankan adalah BRI adalah bank rakyat. BRI berbisnis dengan masyarakat dan diproses oleh masyarakat. Keuntungan BRI dikembalikan kepada masyarakat melalui pajak dan dividen. BRI harus menjadi bank yang selalu didukung oleh masyarakat. Semua prestasi yang diraih tidak lepas dari dukungan semua pihak dan seluruh masyarakat,” tegasnya.
Seperti diketahui, dalam waktu dekat, BRI akan mempublikasikan kinerja keuangan tahun 2022 yang diproyeksikan mencatatkan kinerja sangat baik. Hal tersebut tercermin dari pencapaian hingga triwulan III 2022, bank yang dikenal sebagai bank penggerak berkelanjutan pertama di Indonesia ini mampu membukukan laba sebesar Rp39,31 triliun atau tumbuh 106,14% year on year (yoy). Pada periode yang sama, BRI juga memiliki total aset sebesar Rp1.684,60 triliun atau meningkat 4% YoY, dimana aset tersebut juga disalurkan dalam bentuk pembiayaan untuk mengembangkan UKM.
Dengan laba yang meningkat, BRI juga akan mendukung berbagai program pemerintah melalui dividen dan kontribusi pajak. Misalnya, pada 2021 laba BRI akan mencapai Rp32,4 triliun dan akan dikembalikan ke negara dalam bentuk dividen Rp14,05 triliun dan pajak Rp12,5 triliun. Total kontribusi BRI kepada negara berdasarkan laba rugi pada 2021 mencapai Rp 26,5 triliun.
“Kontribusi BRI kepada Pemerintah kemudian dikelola menjadi APBN kemudian dikembalikan ke berbagai program untuk masyarakat, dan dikembalikan lagi kepada masyarakat. Oleh karena itu, BRI perlu terus didukung oleh semua pihak,” tambah Sunarso.
BRI juga berkomitmen untuk menciptakan sumber-sumber baru pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Dengan demikian, BRI mampu meningkatkan kontribusinya kepada masyarakat dan negara.
“BRI terus melakukan transformasi berkelanjutan untuk menjaga kinerja terdepan, sehingga dapat terus tumbuh sehat dan semakin tangguh,” imbuhnya.