Pahami.id β PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, tahun ini masih berpeluang menjadi salah satu lembaga keuangan terpercaya untuk menjadi mitra distribusi penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR012. Penjualan SBR012 yang ditawarkan mulai 19 Januari hingga 9 Februari 2023 melampaui target mencapai Rp 2,1 triliun.
Berdasarkan data nilai pesanan, SBR012 mampu memecahkan rekor baru penerbitan SBN ritel nontradable tertinggi sepanjang sejarah yang terjual secara online. Artinya, SBR012 berhasil menggantikan posisi SBR011 sebagai SBN ritel yang tidak dapat diperdagangkan dengan nilai penjualan tertinggi sebesar Rp13,91 triliun pada tahun 2022.
Penjualan produk SBR012 menjadi salah satu strategi efektif pemerintah dengan menerbitkannya dalam 2 tenor, yakni tenor 2 tahun atau SBR012-T2 dan tenor 4 tahun atau SBR012-T4. Dengan begitu, investor memiliki pilihan investasi sesuai kebutuhan dan durasi yang diinginkan.
Imbal hasil atau kupon SBR012-T2 dengan tenor 2 tahun sebesar 6,15% per tahun, dan SBR012-T4 dengan tenor 4 tahun menawarkan kupon sebesar 6,35% per tahun yang merupakan kupon minimum. Hal ini dikarenakan output pada SBR012 float dengan batas minimum (float with the floor).
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan, strategi ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan pasar SBN Domestik melalui penjualan produk SBR012.
βBRI tahun ini dalam mengimplementasikan penawaran SBR012, berhasil memperoleh penjualan sebesar Rp. 2,1 triliun dan jika dibandingkan dengan penjualan SBR011, peningkatan penjualannya mencapai 40 persen,β ujarnya.
Transaksi SBR012 di BRI dapat dilakukan melalui dua cara yaitu website SBN online dan juga BRImo. Ia menjelaskan, fitur e-SBN di BRImo mampu menjawab kebutuhan nasabah untuk bertransaksi di era serba digital. Fasilitas ini terlihat dari penjualan SBR012 melalui BRImo sebesar 42,82% dari total transaksi.
Program ini diharapkan dapat menjadi wujud nyata dan bukti bahwa BRI terus berkomitmen untuk berkembang dan memberikan pelayanan terbaik kepada nasabahnya.