Biar Kapok! Pelajar SMA Mojokerto Bolos Pesta Miras Arak Campur Racun Tikus Berakhir di IGD – Berita Jatim

by
Biar Kapok! Pelajar SMA Mojokerto Bolos Pesta Miras Arak Campur Racun Tikus Berakhir di IGD

Pahami.id – Itu hanya di sana. Siswa SMA di Mojokerto ini tidak belajar, melainkan membolos. Mereka bolos dengan niat minum alkohol.

Tapi bukan mabuk, melainkan kejang. Belakangan diketahui bahwa anggur itu telah dicampur dengan racun tikus. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

Korban berinisial R (18), merupakan siswa sekolah menengah di Kecamatan Dawarblandong. Saat ini dirawat di IGD RA Basoeni, Kecamatan Gedeg. Aksi mabuk tersebut dilakukan korban di areal persawahan Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Rabu (1/2/2023).

Korban R saat itu sedang bersama teman sekelasnya. Keduanya tidak hadir tanpa izin selama kelas berlangsung. Mereka naik sepeda motor bersama, lalu membeli wine.

Keduanya membeli miras dan meminumnya di sawah Kecamatan Balongpanggang. Namun, sebelum minuman keras yang dibeli habis, korban mengalami kejang. Keluarga korban yang mengetahui kabar tersebut langsung membawa korban pulang.

Keluarga R memberikan minuman hijau kepada korban, namun masih kejang-kejang sehingga dibawa ke IGD RS Basoeni Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto. Polisi Dawarblandong yang menerima laporan tersebut langsung mendatangi lokasi untuk mengecek kebenarannya.

“Kami mendapat kabar bahwa korban sudah berada di IGD RA Basoeni. Kondisi korban dalam keadaan sadar dan bisa didiskusikan, dari keterangan korban meminum miras bercampur racun yang diduga. Namun terkait kebenaran kejadian tersebut, kami tidak tahu racunnya,” kata Waka Polsek Dawarblandong, Ipda Setyo Budi dikutip dari beritajatim.com, jaringan media, suara.com.

Pihaknya belum bisa memastikan dugaan racun yang menurut keterangan korban diminum. Pasalnya, lokasi korban mabuk berada di Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik. Sedangkan keluarga korban tidak melapor ke Polsek Balongpanggang. Menurut Wakapolres, korban mengaku depresi dan tidak mau sekolah.

“Dari keterangan keluarga, korban depresi dan tidak mau sekolah. Penyebab depresi tidak diketahui. Korban keluar sekolah saat jam pelajaran tanpa izin. minum di sawah. Teman korban juga tidak minum,” ujarnya.

Wakapolres menambahkan, kasus tersebut tidak dilaporkan ke polisi namun hanya diinformasikan karena korban merupakan warga Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Ia bersikeras bahwa kondisi R sudah membaik.