Pahami.id – Kasus kematian seorang anak laki-laki Marah Dimas Dan Tamara Tyasmara, Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante masih menjadi sorotan publik. Apalagi, saat ini polisi telah menetapkan kekasih Tamara, Yudha Arfandi, sebagai tersangka dugaan kelalaian dan pembunuhan berencana.
Sorotan publik atas kematian Dante pun tak luput dari ulah sang ayah, Angger Dimas. Sang DJ aktif memposting perkembangan terkini proses investigasi kematian Dante di Instagram.
Kini, postingan Angger Dimas di Instagram pun menyedot perhatian. Selama beberapa hari terakhir, Angger rutin mengunggah foto sepasang penari Tango sedang menari.
Tidak ada informasi di postingan tersebut. Angger Dimas baru saja memperlihatkan gambar sepasang penari Tango yang sedang menari.
Begitu pula pada hari ini, Minggu (11/2/2024), Angger Dimas kembali menampilkan gambar tersebut. Masyarakat mulai mengira Angger ingin menyampaikan sesuatu melalui gambar penari Tango tersebut.
“Dalam catatan Ayah Dante, IGS berkali-kali membuat laki-laki dan perempuan menari. Apa maksudnya?” tanya akun tersebut dalam salah satu postingan akun gosip di Instagram yang menampilkan momen TKP di kolam renang yang diduga Dante tewas.
Pengguna Instagram lainnya pun mencoba mengkaji maksud postingan Angger Dimas. Mereka mengarahkan gambaran tersebut pada pepatah asing “Dibutuhkan Dua Orang Untuk Tango”.
“Ada pepatah ‘It Takes Two To Tango’, kalau kamu paham,” ucap pemilik akun @cake***.
Penjelasan mengenai arti pepatah asing ini datang dari pengguna Instagram lainnya. garis besar, ‘Dibutuhkan Dua Orang Untuk Mencapai Tango’ mengacu pada keberadaan dua orang yang terlibat dalam situasi yang sama.
“Kedua belah pihak harus bertanggung jawab. Kurang lebih seperti itu,” hapus akun @hari***.
Diduga postingan tersebut ada kaitannya dengan pernyataan Angger Dimas usai kekasih Tamara Tyasmara menjadi tersangka.
Saat itu, Angger Dimas menyebut Yudha Arfandi sebagai pelaku utama. Kerabat Angger juga menyebutkan kemungkinan keberadaan tersangka lain yang belum diumumkan polisi.
Angger Dimas dalam sebuah artikel juga mengatakan akan kembali angkat bicara soal pengusutan kematian Dante, jika status hukum baru sudah ditentukan.
“Saya baru bicara kalau ada bukti dan status hukumnya,” kata Angger Dimas di kolom komentar postingan khusus kasus kematian Dante.
Hingga saat ini belum ada penjelasan langsung dari Angger Dimas terkait tujuan postingan foto penari Tango tersebut.
Seperti diketahui, Dante meninggal dunia usai berenang di kolam renang umum di Pondok Kelapa, Jakarta pada 27 Januari 2024. Kabar meninggalnya Dante pertama kali diumumkan ke publik oleh ibunya, Tamara Tyasmara, pada 28 Januari 2024.
Saat itu, Dante diduga meninggal karena tenggelam saat berenang. Tamara Tyasmara sempat menyinggung kejadian di kolam renang yang melibatkan Dante.
Namun kisah meninggalnya Dante berubah setelah polisi menangani kasus tersebut. Rekaman CCTV dari kolam renang tempat Dante diduga tenggelam memperlihatkan cuplikan kejadian yang sangat berbeda dari asumsi masyarakat.
Terlihat jelas dalam rekaman CCTV, Dante sedang berenang bersama kekasih Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi. Dalam salah satu momen yang terekam, Yudha tampak sengaja membenamkan tubuh Dante ke dalam air dalam jangka waktu lama.
Setelahnya, rekaman CCTV memperlihatkan momen Yudha Arfandi melepaskan Dante dan membiarkannya berenang ke tepi kolam. Terlihat juga momen Yudha membantu Dante keluar dari kolam dan langsung menjemputnya.
Memindai rekaman CCTV dan autopsi Dante, Polda Metro Jaya menetapkan Yudha Arfandi sebagai tersangka kematian anak Tamara Tyasmara dan Angger Dimas. Selain dianggap lalai, Yudha juga didakwa melakukan pembunuhan berencana.
Yudha Arfandi sendiri diamankan penyidik Subdit Jatanras Polda Metro Jaya usai ditangkap pada 9 Februari 2024. Hingga saat ini Yudha masih dimintai keterangan untuk mengungkap penyebab kematian Dante sejelas-jelasnya.