Pahami.id – Kesuksesan Hotman Paris Hutapea tidak diraih dengan mudah. Dia sangat frustrasi sehingga dia hampir bunuh diri ketika dia masih muda.
“Dulu mau bunuh diri, dulu mau minum obat nyamuk,” kata Hotman Paris Hutapea di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (17/3/2023).
Hotman Paris Hutapea sempat berpikir untuk mengakhiri hidup karena harus melakukan pekerjaan yang bukan bidangnya.
“Awalnya saya masuk ke kantor pengacara, tiba-tiba sama Profesor Subekti yang menulis KUH Perdata, saya diberitahu, ‘Kamu diterima di Bank Indonesia tanpa tes’. Katanya, karena prestasi. Akhirnya saya masuk Bank Indonesia,” tutur Hotman Paris Hutapea .
“Karena tidak paham mata pelajaran, saya bekerja sambil disuruh sekolah selama setahun. Ada saya tidak suka. Yang disuruh hitung, neracanya, saya tidak mengerti. Ujung-ujungnya saya kecewa,” lanjut pengacara nyentrik itu.
Namun, niat bunuh diri Hotman Paris Hutapea memudar setelah melihat sekelompok tukang becak tertawa riang di tengah keterbatasannya.
“Jadi waktu itu ada tukang becak main gaple di depan rumah saya. Mereka bisa ketawa,” kenang Hotman Paris Hutapea.
“Akhirnya saya baru sadar, tukang becak itu bisa main gaple sambil ketawa, kenapa saya yang sarjana hukum yang bekerja di Bank Indonesia ini mau bunuh diri?” lanjutnya.
Hotman Paris Hutapea kemudian memutuskan kembali bekerja di bidang hukum sesuai keahliannya. Dia meninggalkan Bank Indonesia dan memulai karirnya lagi melalui kantor hukum.
“Dari situ saya bilang, ‘Saya harus keluar dari Bank Indonesia’. Dari situ saya masuk ke kantor (hukum) ayahnya Nadiem Makarim untuk pertama kali,” ujar Hotman Paris Hutapea.
Hotman Paris Hutapea pun terbukti sukses sebagai pengacara berkat gelak tawa tukang becak yang membuatnya mengurungkan niat bunuh diri.