Pahami.id – Kasus penipuan investasi robot trading ATG dengan tersangka Dinar Wahyu Saptian alias Wahyu Kenzo belakangan ini menarik perhatian publik. Terungkap, sebanyak 1.361 laporan polisi terkait penipuan.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto. Ia mengatakan, jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah sejak dibukanya jalur pengaduan oleh pihak kepolisian. Sementara itu, soal perusahaan Wahyu Kenzo, PT Pansaky yang disebut fiktif, masih dalam penyelidikan polisi.
“Sejak hotline pengaduan dibuka hingga siang hari ini, sudah ada sekitar 1.361 pengaduan yang masuk ke hotline kami terkait kasus ini,” kata Dirmanto dikutip dari beritajatim.com, jaringan media suara.com, Senin (13/11). . 02/2023).
“Makanya kami berharap masyarakat yang merasa menjadi korban robot dagang ATG ini mengadu ke hotline yang sudah kami siapkan,” tambahnya.
Sebelumnya, dalam kasus ini, Wahyu Kenzo dinilai telah merugikan total 25.000 orang dengan perkiraan kerugian mencapai Rp 9 triliun. Kasus ini bermula dari pengaduan salah satu korban beberapa waktu lalu.
Polisi kemudian memanggil Wahyu Kenzo sebanyak dua kali sebagai saksi dalam kasus tersebut. Namun dalam dua suit tersebut, Wahyu tidak muncul alias tidak pernah muncul. Hingga akhirnya dilakukan pemanggilan paksa oleh penyidik dan langsung ditetapkan tersangka.
Selain itu, untuk posisinya sendiri sekarang, Wahyu Kenzo telah dipenjara sambil menjalani proses hukum yang harus dilaluinya ke depan.
Selain Wahyu Kenzo, Dirmanto juga menyebut ada tersangka baru yang ditetapkan polisi. Tersangka berinisial RE, memasarkan bisnis robot dagang ATG. RE sebelumnya menjadi saksi bersama RR.
“Penyidik juga memeriksa dua orang saksi bernama RR dan RE. Dari keduanya, salah satunya RE (Reymond) ditingkatkan statusnya dari saksi menjadi tersangka. Karena RE adalah marketing dan bukan robot dagang ATG,” ujarnya.
Rencana tindak lanjut Dirmanto, besok Selasa 14 Maret 2023, penyidik akan memeriksa kembali beberapa saksi termasuk istri tersangka Wahyu Kenzo.
Sedangkan RR, hingga saat ini penyidik masih mendalami karena pihak yang terlibat masih satu kantor dengan RE dan Wahyu Kenzo.
“Saksi-saksi yang kita periksa termasuk tersangka. Artinya sekitar tiga orang. Kemudian Polri akan terus menelusuri aset milik Wahyu Kenzof yang merupakan hasil kejahatan ATG,” ujarnya.